RIOTKLAB
RK TO DEATH
Arsip Bangsal Kejiwaan
Categories: General

Ku saksikan Tuhan menari dibatas kepala yang menggelayut
Dengan gemetar, aku berlindung dibalik zat yang cengkram urat syaraf ku
Diatas bayang kusam -beku
Menghilang bersama tebal bibir tua yang mengambang dimuka langit

Ku saksikan Tuhan menari dibatas kepala yang menggelayut
Dengan gemetar, aku berlindung dibalik zat yang cengkram urat syaraf ku
Diatas bayang kusam -beku
Menghilang bersama tebal bibir tua yang mengambang dimuka langit

Selepas memenggal kepala Tuhan pada altar perapian dan purnama yang melingkar sempurna
Aku merobek pergelangan tangan ku
Darah dan sperma membaiat
Sukma bekelana merasuk matamu, mengait seisi nyawa mu
Menuju surgaku di persimpangan jalan

Itz rachu mantathu vespacha kaltamu
Itz ranta mant kala mant azuu belt tazu
Vaskalla itz rachu kentatu velchatza

Napas purnama tercekat, mati seketika
Ular raksasa dengan bisa yang telah menihilkan purnama- oxyuranus
Kini melingkar diatas ziarah pembusukan
Kepalanya mencari ujung perhelatan dan menyantap nasibnya sendiri

Gelontoran darah membanjiri langit dan memuntahkannya tepat di atas kerongkongan ku yang terbelalak di altar persetubuhan

Tak tahu malu, matahari kalang kabut melarikan diri demi martabatnya di hadapan maggot siang hari

Bersama birahi dan kebosanan
juga denting cawan yang mengalirkan kobaran nada
Hembusan surga dan kesehatan setan
Hanya itu
Ah! Lalu seonggok kepala Tuhan melongom dari balik dipan
Tepat dimana ku batal melepas dahaga

Menyatu kini lidah diantara kedua kerongkongan kami
Terikat oleh mata berlinang
Bergelimang darah bersama pecahan tengkorak; kami tertawa
Merayakan hancurnya kerangkeng

Maka, kami merobek sebagian daging dari pergelangan tangan kami
Simpati atas pedih sekujur tubuhmh yang tercabik rantai neraka berkawat
Maka datanglah
Datanglah
Kami tidak bercinta-menggaungkan keagungan Tuhan
Kemi bersenggama – sembari berteriak memanggil namamu
Memanifestasikan naluri binatang kami
Maka, pimpin lah kami
Pimpin lah kami tuk;
Menjadikan surga mereka sebagai rampasan perang

Bio : Deimos adalah ruang lain yang tertinggal di sudut Bangsal Kejiwaan nomor 308 pada Juli 2022.

Comments are closed.