RIOTKLAB
BRING BACK OUR MEDIA!
Pembaruan Daftar Putar #1
Categories: General

Terinspirasi Neon Genesis Evangelion, Lightspace Pancarkan Radiasi Sonik Termutakhir berjudul ‘First Impact’

r diPaparan memori visual adalah senjata paling dahsyat untuk mengutuhkan banyak fragmen perasaan menjadi sebuah karya yang utuh – tak hanya terbatas untuk karya rupa saja, bahkan karya-karya di media lain pun bisa terjadi berkat kekuatan memori visual. Kini, momentum krusial itu terjadi kepada unit instrumentalia asal Bandung, Lightspace yang akan merilis single terbarunya pada tanggal 14 Desember 2023 yaitu: “First Impact”.

Lagu teranyar dari Lightspace semenjak mereka terakhir merilis “Musubi” di tahun 2021 silam ini menginterpretasikan rasio memori visual mereka terhadap beberapa momentum akan perspektif dari masing-masing personil kala menghadapi situasi yang penuh agresi. Poros utama narasi gagasan perasaan dari “First Impact” konon diproyeksikan sebagai sebuah skema anger management oleh para personil Lightspace sendiri – hal itu tersirat lewat raungan dan geram akan nuansa musik dari single ini yang menampilkan elemen lebih

panas dibandingkan beberapa karya mereka sebelumnya. Selain sebagai upaya pemetaan narasi anger management dari pengalaman personal, “First Impact” bisa terlahir dari Lightspace berkat pantikan memori visual tambahan yang dialami oleh mereka: pengalaman menyaksikan serial anime Neon Genesis Evangelion. Konon di balik serunya adegan peperangan mecha di lini masa apokalips yang disajikan oleh anime tersebut, intensi dibalik sang seniman karya tersebut yang bernama Hideaki Anno adalah untuk memfasilitasi semua kegelisahan dan agresi yang ia alami di dalam kondisi depresi bertahun-tahun.

Bak sebuah kumpulan titik sporadis yang ditarik guna dibentuk untuk menjadi garis utuh, dua fragmen pemantik kekaryaan dari Lightspace tadi memiliki korelasi yang erat guna mengutuhkan “First Impact” sebagai karya yang kohesif akan perasaan gundah terdalam mereka dan diproyeksikan menjadi sebuah pancaran sonik 6-senar bertabur hantaman drum yang memadatkan satu ruang bunyi dengan bunyi yang lainnya.

“First Impact” dicanangkan sebagai hantaman pertama dari Lightspace yang akan segera merilis album penuhnya dalam waktu dekat. Tak ada yang bisa dipastikan dari ekspektasi akan rilisan terbaru ini, karena Lightspace hanya memberikan secercah identitas ‘baru’ mereka lewat “First Impact” ini. Namun single terbaru ini seperti membuka posibilitas baru di perjalanan sonik dari Lightspace – sebuah bejana musikalitas dengan warna, nuansa dan perasaan yang paut nan beda dengan identitas ‘lama’ mereka yang sudah terlalu lekat dengan unsur melankolis, melayang dan hampa. Apabila Lightspace yang sebelumnya identik bersifat biru, maka “First Impact” seakan menorehkan merah yang pertama di langit putih bersebelahan tepat dengan warna biru yang sudah mereka penuhi sebelumnya. Maka tak ada salahnya untuk menanti guratan warna merah lainnya dari Lightspace dalam waktu dekat ini.

 

Buster Bunny Unit Pop Punk Asal Tangerang Menghantar Single Mereka dengan Semangat “Raga Jiwa”

 

Kabar baik dari Buster Bunny band pop punk asal tangerang ,Yang Baru saja merelease single lagu baru Yang berjudul “Raga Jiwa Hati” Featuring dengan Queen Izzy Newspaper,  Sudah bisa kalian dengarkan sekarang juga di platform musik kesayangan kaliannnnn!! jangan lupaaa di play and shareee, lets gooo!!🥂

Buster Bunny merupakan band yang berasal dari Tangerang, yang terbentuk pada tanggal 17 Februari 2012 dan bergenre Pop-punk, yang terdiri dari :

chevy : Guitarist/voc

dwi : Bassist

Reza : Synth

haddad : Drummer

Perjalanan Buster bunny memang panjang, dari mulai gigs to gigs bahkan sudah berkali kali Buster Bunny bergonta ganti personil dan sempat vakum dalam beberapa tahun belakangan , tetapi dengan niat personil untuk terus membagikan karya membuat Buster hingga detik ini mencoba untuk tetap konsisten dengan semangat yang baru.

Di tahun 2023 akhirnya Buster Bunny kembali dengan single terbarunya berjudul “Raga Jiwa

Hati”, yang melibatkan personil/voc dari Newspaper “Queen Izzy” untuk berkolaborasi mengisi vocal di lagu tersebut.

Pop Punk Never Die!!!

DISCOGRAPY

  • Kenangan Bersamamu
  • Move On
  • Untuk Sahabat
  • Indonesia
  • Ambisi
  • Raga Jiwa Hati (2023)

 

Listen Buster Bunny Song :

https://open.spotify.com/artist/4YJljcIqJo8GpmYuHcu1Y

Q?si=8tvibqT8QNeUZ4N-IjmACA

 

KELAM TERBENAM DI TIMUR JAWA DWIPA FROM SECLUDE


 

Seclude merupakan sebuah unit death punk dari Surabaya yang eksis sejak 2022, setelah lebih dari setahun berproses, Seclude merilis EP pertamanya dengan tajuk Kelam Terbenam yang menjadi babak baru dari perjalanan Seclude. Materi yang terdapat dalam EP Kelam Terbenam membawa sebuah rangkaian kultus dari perjalanan band ini. Seclude memberikan konsonan liturgi dalam ruang kegelapan, kebencian, dan sisi kelam dari kondisi realitas hari ini. Hal ini sekalipun menjadi suatu karya manifesto jalan gelap nan monumental dari Seclude secara paripurna.

Eksplorasi pada materi terbaru ini, Seclude membawa ambience yang berbeda dari musik mereka sebelumnya, ada satu lagu yang menjadi tolak ukurnya yaitu Shoshin. Sebelumnya lagu tersebut terdapat dalam demo dan telah di arransment ulang dengan komposisi teranyar. Adanya materi yang matang ini tak lepas dari  beberapa rujukan bermusik Seclude seperti Mammoth Grinder, The Secret, Bastard Priest, Gatecreeper, Young and in the Way. Materi EP ini hadir dengan membawa narasi kelam dan penuh akan naungan kebengisan yang menjadi prolog dan epilog dari tajuk EP Kelam Terbenam.

Pada butir-butir lagu yang ada dalam materi EP ini ialah rentetan siklus kebencian yang dalam, amarah yang berkobar, kesunyian yang bersemayam dan kelam yang menghantam. Hal tersebut berkaitan dengan jalan gelap Seclude dari sepak terjangnya di belantika musik underground. Meski dikata band baru namun Seclude hadir dan menujukkan suara minornya yang bersemayam dalam gelapnya Surabaya.

“Kelam Terbenam” akan tersedia dalam rilisan fisik berupa kaset pita juga akan tersedia di platform digital streaming. Proses produksi rilisan fisik, Seclude bekerja sama dengan Before Death Records, kunjungi laman mereka untuk melakukan pemesanan.

Contact Person:

+62 857-0867-8059 (Sony)

secludehc@gmail.com

Before Death Records

+62 889-8942-9925 (Febri)

beforedeathrecords@gmail.com

 

Skabanton – Kian Kemari

Sebuah Realita & Romansa Dalam Bertahan Hidup

 

Delapan tahun sejak debut ‘The Master of Situation’, kini Skabanton kembali hadir dengan suguhan yang lebih segar dan berwarna. Perjalanan yang tak singkat, serta pasang surut gejolak dalam laku bermusik tak menenggelamkan langkah Skabanton untuk kembali suguhkan karya baru. Album kedua bertajuk ‘Kian Kemari’ akan rilis 23 Desember 2023 mendatang melalui label Trek Rekords, dan siap jadi setlist penutup serta pembuka tahun, di tengah bisingnya berita perebutan tahta. Jika dulu kental akan instrumental dan sebagian lagunya berlirik Bahasa Inggris, Lewat album ini, Skabanton dengan iramanya yang beragam merefleksikan sebuah realita dan romansa dalam bertahan hidup. Dari kala pandemi yang suram, bersahabat dengan muram, hingga berusaha melepas kelam; semuanya dikemas dalam lirik berbahasa Indonesia ringan namun mengena. Kini mereka memilih untuk jadi pencerita. Sesuai dengan transformasi nama The Ska Banton jadi Skabanton; sebuah peleburan Ska sebagai genre dengan ‘Banton’; yang dalam bahasa Patwah artinya pendongeng. Penggabungan kedua kata tersebut menjadi frase tanpa arti. Dengan maksud agar tidak terbatas dalam koridor sebuah genre musik tertentu. Album ‘Kian Kemari’ yang berdurasi sekitar 30 menit ini mencoba  merelevansikan kisah-kisah yang mereka suarakan dengan telinga dan benak pendengar. Tak luput, emosi pun turut dimainkan lewat urutan tracklist; yang pada akhirnya merujuk ke title album mereka, yang dalam bahasa akrab mereka bisa juga disebut ‘ngalor-ngidul’ atau ke sana kemari. ‘Kian Kemari’ dapat pula diartikan segala sesuatu yang ‘ngalor-ngidul’ dalam benak si penulis lagu. Total Skabanton menghabiskan waktu sekitar 10 bulan untuk merampungkan album ini. Turut melibatkan beberapa rekan musisi, seperti Bruss (The Sukudalu) yang mengisi vokal pada track ‘Muak’, Abednego mengisi suara perkusi di lagu ‘Tersesat’, Ridwan SW (Wawa) yang mengisi beberapa lead guitar serta vokal latar bersama Maria Angela Dhani dan Yaner Irawan. Kini, album tersebut sudah bisa di dengar di berbagai platform streaming digital dengan ‘Waru (Di Batas Kota Itu)’ yang jadi focus track. Ke depannya, Skabanton pun akan merencakan perjalanan tur di beberapa kota. Jadi, selamat mendengarkan dan sampai jumpa di kota kalian!

Focus Track: Waru (Di Batas Kota Itu)

Dari sembilan track yang ada, ‘Waru (Di Batas Kota Itu)’ jadi salah satu lagu yang mewakili destinasi tempat mereka berada dan berkarya. Daerah perbatasan Surabaya dan Sidoarjo itu begitu menggoda mereka untuk memuat cerita-cerita sekitar dan tidak menutup sebelah mata akan realita yang ada. dari riuhnya kawasan industri, jalanan, sel besi sampai dengan cinta remang-remang. Seperti lirik pembukanya: “Debu-debu berhambur, diterak truk melaju. Pongah di aspal Waru, bising dan menderu,”.

Tiap bait liriknya mendeskripsikan tentang situasi di kawasan tersebut, namun dibungkus jadi sebuah romansa dengan iringan irama Ska. Liriknya sendiri ditulis oleh bassist mereka, Rhesa Filbert. Bahkan cover album ‘Kian Kemari’ pun juga mengambil salah satu sudut pabrik di kawasan Waru. Selain dapat di streaming, lagu tersebut juga akan rilis dalam format video lirik yang dikerjakan oleh Denny Hendrawan.

SKABANTON – KIAN KEMARI (Trek Rekords/2023)

Recorded at Trek House

Personil: Andra (vokal), Rhesa Filbert (bass), Trita (kibor), Davin Pramudya (gitar) & Pras Imansyah (drum)

Produser:    Rhesa Filbert & Pras Imansyah

Songwriter: Rhesa Filbert; Tersesat, Bilik Kelabu, Kawan Lama, Ranum, Waru

Rhesa Filbert & Andra; Turun Main, Pseudo-Romansa, Muak, Ya Dijalani

Direkam oleh: Tribrata Manggala Putra

Mixing & Mastering: Pras Imansyah (Trek House)

Kolaborator: Bruss (The Sukudalu), vokal featuring pada lagu ‘Muak’.

Ridwan SW (Wawa), lead gitar pada lagu ‘Kawan Lama’, Pseudo Romansa’, ‘Ranum’, ‘Tersesat’, dan ‘Muak’. Abednego, perkusi di lagu ‘Tersesat’. Maria Angela Dhani, vokal latar pada lagu ‘Ranum’, ‘Waru (Di Batas Kota Itu)’ dan ‘Muak’. Yaner Irawan, vokal latar pada lagu ‘Muak’, ‘Ya Dijalani’, dan ‘Kawan Lama’.

Foto Album: Iqbaltawakall

Layout: Fadullah Hamid (Mmmarkos!)

Video Lirik: Denny Hendrawan

 

WBHC Tak Pernah Kehabisan Amunisi, Dengan Munculnya New School Hardcore Tajuk

Tajuk, band hardcore pendatang baru dari Pontianak, terbentuk pada akhir 2022. Kami merilis single pertama kami berjudul “Angkuh”. Lagu ini bercerita tentang orang-orang yang memiliki rasa superior, sikap suka memaksa dan tinggi diri, Lagunya bisa didengar di semua layanan musik digital.

Tajuk sendiri mengusung genre hardcore/punk/metal menyatukan & menghubungkan gaya musik ini dengan kendaraan New School Hardcore sebagai benang merah. Tajuk diperkuat Aldo (vokal),Passa (gitar), Dandy (bass) dan Valent (drum).

Kabarnya, mereka juga sedang menggarap rilisan EP dalam waktu dekat, kita nantikan saja!!!

 

PORTREBEL MELEPAS “DISSIDENT FROM WEST” GEMURUH HATKOR KREMBYAK DARI BARAT KALIMANTAN

 

Pontianak, 20 Desember 2023

Portrebel merupakan band bergenre Hardcore Punk yang terbentuk pada akhir tahun 2021 di pinggiran Kota Pontianak.  Baru saja merilis EP perdana bertajuk “Dissident From West” yang berisikan 5 track. Salah satunya lagu yang sebelumnya sudah mereka rilis berjudul “Panjang Umur Pembangkang” dan dilanjutkan dengan empat lagu lainnya (We Are From West, Don’t Care, Tak Terkendali dan Terekam Abadi).

Menceritakan sebuah manifestasi dari ketidaksetujuaan dan kehidupan liar di lingkungan masa muda mereka. Dimulai dari kesenangan belaka, dan kejanggalan dipikiran yang harus mereka tumpahkan di lirik-lirik yang telah Portebel rilis ini. Menjadikan musik sebagai sarana untuk menyampaikan suara, gagasan, dan kegelisahan generasi muda adalah suatu hal yang luar biasa. Dalam peran kami sebagai band, dapat mengeksplorasi bagaimana musik menjadi cermin dari perasaan, aspirasi, dan konflik yang dihadapi oleh generasi saat ini. Menyoroti lirik, melodi, dan ritme dapat menjadi sarana untuk mengkomunikasikan pesan-pesan yang relevan dan memotivasi perubahan sosial atau pengertian yang lebih baik.

 

CONTACT PERSON

EMAIL          : portrebelpunx@gmail.com

Instagram    : @portrebel

 

Comments are closed.