Bila ada situasi bagaimana membaca puisi ini dengan perasaan yang penuh, barangkali membaca puisi-puisi Farhan adalah akomodasi yang bagus sebagaimana seseorang bisa berubah seketika karena perasaan cinta. Hampir mustahil menghadang love bombing ketika seorang Penyair memiliki kacamata baru tentang dunia yang suram menjadi kebun bunga yang dipenuhi sari puitik.
Pertama, sebelum membaca beberapa puisi ini, anda harus sadar bahwa ada anarko mungkin bisa sangat bucin kepada orang yang terkasihnya – dan hal itu terjadi secara alamiah (seolah-olah dunia baru dilahirkan kedua kalinya). Setelah menghadapi kenyataan bahwa Area Baca Selasa rehat dalam waktu yang tidak ditentukan; perhatian Farhan terbagi untuk Kota Wisata Batu. Kota yang dipenuhi beton ini mulai merindunkan kekasih baru. Momentum ini mungkin kurang pas untuk beberapa orang karena tidak semua anarko memiliki kesempatan yang sama. Anda akan melihat bagaimana sikap seorang Anarko akan berubah. Yang tadinya pulang subuh ketika Mabuk di Pena Hitam – sejak memiliki kekasih, Farhan jadi lebih sering pulang jam 10 Malam demi perhatian nya tetap terjaga.
Memang dalam membacakan puisi di acara-acara pembacaan Puisi, Farhan ini jago dan berkarakter. Namun dalam petualangannya sebagai penyair, ia mungkin masih perlu banyak petunjuk sehingga dua tahun yang lalu; hal yang masih kuingat sampai sekarang adalah memberikan saran padanya untuk tetap bertahan pada dunia yang gelap ini sampai ia menemukan keajaiban di puisi-puisinya. Aku tidak pernah menganggap bahwa ini titik balik, karena bagiku, ini semacam watak emosional orang yang perlahan bisa saja berubah sebelum ia terjebak pada dirinya sendiri seperti semula.